Kamis, 25 Februari 2016

Cara Kerja Motor 4 Tak Dan Motor 2 Tak


    Oke Gan pada kali ini admin akan membahas soal motor hehe soal gambar di atas cuma contoh :D karna admin ingin sekali motor kayalk gitu gan biar enak kalo boncengin doi :D oke langsung saja admin topik yang akan admin bahas yaitu Cara Kerja Motor 4 Tak Dan Motor 2 Tak

Pengertian Motor
Motor adalah sebuah engine yang mengubah energy panas dari hasil pembakaran antara  bahan bakar ditambah udara dan diubah menjadi energy mekanik/ gerak, sudah tahu kan sob, kalau energy itu tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat dirubah kedalam bentuk energy lain.Motor berdasarkan type nya dapat dibagi menjadi 3 yaitu : motor 4 cycle engine (4 tak), 2 cycle engine (2 tak), dan motor wangkle.



Cara Kerja Motor 4 Tak 


Cara Kerja Motor 4 Tak
1. Langkah isap
Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar diisap ke dalam silinder. Katup isap terbuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu piston bergerak ke bawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar (atmospheric pressure).

2. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan/dimampatkan. Katup isap dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) campuran udara dan bahan bakar yang diisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar.

3. Langkah usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakan kendaraan. Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi, busi memberi loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan terjadinya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak kebawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin (engine power).

4. Langkah buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder.  Katup buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA mendorong gas bekas pembakaran ke luar dari silinder.
Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan berikutnya, yaitu langkah isap.

Contoh Contoh Motor 4 Tak
  •  Vega
  •  Mio
  •  Jupiter, 
  •  Supra x
  •  Supra fit,
  •  Kharisma x
  •  Fit x, vario
  •  Mega pro
  •  Satria fu
  •  Yamaha 75
  •  Honda beat
  •  Cb dan lain sebagainya 
Tips Merawat Motor 4 Tak 

 Setiap pengendara motor tentu ingin tunggangannya terawat dengan baik, dan irit bahan bakar seperti sepeda motor 4 tak. Untuk mereka yang menggunakan motor sebagai kendaraan operasional, tentu berharap kendaraannya akan berumur panjang.

 Nah, ada berbagai macam perawatan dan pemeliharaan yang harus Anda lakukan secara berkala, diantaranya adalah:

 1. Periksakan Busi Sepeda Motor
 Busi sangat vital bagi kelancaran mesin motor, “Cek businya, seandainya masih layak pakai, dapat dipergunakan kembali. Tapi kalau sudah mencapai 12 ribu km, sebaiknya businya di ganti,

 2. Cek Filter Karburator
 Menurut Deny, filter karburator terbagi dua, yaitu jenis basah dan kering. Model filter basah, dibersihkan dengan menggunakan bensin lalu dilumasi oli setelahnya. “Umumnya motor keluaran tahun 1990-2000-an, menggunakan model filter basah seperti ini,”

 3. Periksa Setelan Rantai dan Gir
 Jangan biarkan rantai terlalu kendor atau terlalu kencang, “Bila rantainya kendor, cukup disetel. Tapi kalau kering, cukup diolesi dengan oli khusus rantai (chain lube). Biasanya, rantai harus diganti kalau sudah mencapai 25 ribu hingga 35 ribu km.”

 4. Membersihkan Karburator
 Bersihkan bagian pilot dan main jet motor. Untuk menyetel angin motor tipe manual (buatan tahun 90 hingga 2000-an), tutup baut setelan angin dan buka perlahan berlawanan arah jarum jam, maksimal 1/2 putaran.

 5. Cek Kondisi Aki
 Motor-motor buatan tahun 2000 ke atas, umumnya telah menggunakan jenis aki kering yang tak memerlukan perawatan khusus (non maintenance). “Tapi setiap tiga tahun, maksimal, wajib di ganti,” terang Deny.

 6. Panaskan Mesin Motor
 Panaskan mesin motor sebelum dijalankan, tidak perlu lama-lama, cukup 1-2 menit saja. Fungsinya, menurut Deny, agar sirkulasi oli dapat melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. “Tidak perlu lama-lama memanaskannya, karena akan membuat pipa knalpot menguning.”

 7. Gunakan Sparepart (Suku Cadang) Asli
 Meski suku cadang asli sedikit lebih mahal, namun Anda akan merasa puas karena lebih tahan lama dan kualitasnya pun terjamin di banding yang palsu.

Cara Kerja Motor 2 Tak
  

1. langkah isap dan kompresi
Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi vakum/hampa udara, akibatnya udara dan campuran bahan bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah piston. Sementara dibagian ruang atas piston terjadi langkah kompresi, sehingga udara dan campuran bahan bakar yang sudah berada di ruang atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada saat 10-5 derajat sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sehingga campuran udara dan bahan bakar yang telah naik temperatur dan tekanannya menjadi terbakar dan meledak.

2. Langkah usaha dan buang
Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston terdorong ke bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi dimampatkan/dikompresikan. Sehingga campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi terdesak keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke luar dan keluar menuju saluran buang, kemudian menuju knalpot.
Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup.

Keterangan : Pada saat piston bergerak ke bawah, udara dan campuran bahan bakar yang berada di ruang bawah piston tidak dapat keluar menuju saluran masuk, karena adanyareed valve.

Contoh Contoh Motor 2 Tak
  • Satria R
  • Motor alfa
  • Yamaha RX King
  •  Vespa
  • Kawasaki Ninja
  • Force One dan lain sebagainya.
Tips Merawat Motor 2 Tak
1. Oli Samping
 Selain menggunakan pelumas guna melancarkan kinerja gigi-gigi pada komponenya, motor 2 tak menggunakan tambahan pelumasan lainnya berupa oli samping guna melumasi bagian piston, setang seher, serta laher bearing as krug. Pastikan kondisi oli samping jangan sampai kering atau kosong. Atur volumenya dengan takaran yg sesuai yaitu tidak terlalu irit dan tidak pula terlalu boros (terlalu irit = Overheat/kepanasan, Terlalu boros = motor mbrebet dan asap ngepul). didalam hal oli samping di motor 2 tak boleh dibilang merupakan hal yang wajib dan mutlak diperlukan.

 2. Karburator
 Melakukan servis rutin pada komponen ini, terutama ketika sering digunakan pada kondisi kotor dan berdebu.
 3. Blok dan Head
 Melakukan pembersihan rutin pada komponen ini, dari sisa kotoran atau kerak hasil pembakaran. Harus diingat bahwa pada bagian ini banyak terdapat sisa kerak hasil pembakaran oli samping dan minyak jadi kondisinya harus tetap bersih.

 4. Aki/Accu
 Memeriksa kondisi air aki (akibasah) dan pastikan dalam keadaan berfungsi menyuplai arus listrik yang baik, terutama yang menggunakan sistim kelistrikan cdi tipe DC.
     Jangan biarkan air accu melewati batas maksimum dan minimum yang akibatnya bisa mempercepat kerusakan pada sel-sel accu. Tambahkan aki pada pagi hari.
     Jangan biarkan baterai atau accu yang sudah mulai melemah, segeralah menggantinya, bukan hal baik jika anda tetap memaksa menggunakannya. Jika tetap dipaksakan kedua kutub positif dan negatif akan mengeluarkan korosi (serbuk putih) yang akan menjalar ke bagian kabel-kabel utama yang menghubungkan arus listrik ke saluran lampu, dinamo, atau bagian-bagian lainnya.
    Jika memang motor anda mengalami hal tersebut, arus listrik yang dihantarkan baterai atau accu tidak sempurna akan menyebabkan kerusakan pada komponen dinamo, kontak mesin maupun switch lampu. Satu hal yang perlu diperhatikan jika accu sudah lemah atau tidak mampu di starter dan distarter, jangan memaksa mendorong sepeda motor untuk menghidupkannya sebab hanya akan merusak gigi transmisi.

 5. Radiator.
 Pada jenis motor 2 tak yang menggunakan Radiator/pendingin air seperti Kawasaki Ninja, pastikan kondisi dan volume air raditor dalam keadaan cukup Guna menghindari kelebihan panas.

 6. Pemanasan.
 Biasakan melakukan pemanasan pada kendaraan sebelum digunakan, apalagi setelah tidak digunakan lebih dari 6 jam, atau pada suhu ekstrim seperti pada waktu pagi hari. Hal ini dimaksudkan guna memberikan pelumasan terlebih dahulu pada komponen yang akan bergerak nantinya.

 7. Cek Kondisi Oli
 Oli mesin ini sangat penting peranannya untuk melumas komponen-komponen mesin, seperti stang seher, seher, dan ring seher, kruk as dan noken as atau stang klep. Jika keberadaan minyak pelumas sudah berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka sebaiknya diganti. Ganti oli secara berkala dan gunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

 8. Periksa Rantai dan Gir
 Jangan biarkan rantai terlalu kendor, atau terlalu kencang. Terlalu kendor bisa membuat rantai copot dari girnya, sementara terlalu kencang bisa mengakibatkan putus rantai. Cek juga kondisi gir, jika sudah tajam segera ganti karena jika tidak rantai bisa tiba-tiba putus. Bahaya kan, kalo lagi ngebut tiba-tiba putus rantai?

 9. Periksa Kabel Koil dan Busi
 Perhatikan keberadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi. Cepat ganti kabel yang kelihatannya sudah cukup umur dan banyak terlihat keretakan dan pengerasan pada kabel. Jangan lupa perhatikan keberadaan busi karena busi sangat vital untuk kelancaran sebuah mesin kendaraan.

 10. Perhatikan Selang Bensin
 Selang bensin ke karburator juga merupakanm komponen yang layak diperhatikan. Jangan membiarkan kondisi selang bensin mengeras atau terjadi retakan-retakan, karena bagian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis dan mengakibatkan serbuk kotoran yang berasal dari selang terbawa ke karburator. Pada akhirnya akan terjadi penyumbatan suplai bensin dari tanki ke karburator sehingga mengganggu sistem pembakaran.

 11. Panaskan Mesin paling lama 2 Menit
 Panaskan mesin sebelum motor dijalankan, tak perlu lama-lama cukup 1-2 menit agar sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Jangan terlalu lama memanaskan karena akan membuat pipa knalpot menguning selain itu Anda pasti tak mau buang-buang bensin khan?.

 12. Periksa tekanan angin ban
 Jangan terlalu keras dan juga jangan kurang karena bisa berakibat kembang ban motor rusak.

 13. Gunakan Selalu Sparepart Asli
 Lebih baik mahal sedikit, tapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli, meski murah tapi tapi daya tahan kurang

Oke Gan Sekian Dulu Ulasan Mengenai Cara Kerja Motor 4 Tak Dan Motor 2 Tak Semoga Bermanfaat :)

PRINSIP KERJA MOTOR BAKAR DAN KOMPONENNYA

1.     Pengertian Motor Bakar
Motor bakar adalah mesin kalor atau mesin konversi energi yang mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi mekanik berupa kerja. Pada dasarnya mesin kalor (Heat Engine) dikategorikan menjadi dua (2), yaitu:
a)      External Combustion Engine
Yaitu hasil dari pembakaran udara dan bahan bakar memindahkan panas ke fluida kerja pada siklus. Dimana energi diberikan pada fluida kerja dari sumber luar seperti furnace, geothermal, reaktor nuklir, atau energi surya. Contoh mesin yang termasuk External Combustion Engine adalah turbin uap.
b)      Internal Combustion Engine
Dimana energi didapat dari pembakaran bahan bakar didalam batas sistem sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Contoh Internal Combustion Engine adalah Motor Bakar torak dan sistem turbin gas. Jadi motor bakar torak termasuk jenis Internal Combustion Engine.
 
          2. Prinsip Kerja Motor Bakar
Motor bakar torak menggunakan beberapa silinder yang didalamnya terdapat torak yang bergerak translasi bolak-balik ( reciprocating engine ). Didalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan oksigen dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut mampu menggerakkan torak yang dihubungkan dengan poros engkol oleh batang penghubung (batang penggerak). Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol dan sebaliknya. Berdasarkan langkah kerjanya, motor bakar torak dibedakan menjadi motor bakar 4 langkah dan motor bakar dua langkah.
a.     Motor Bakar 4 Langkah
Pada motor bakar 4 langkah, setiap 1 siklus kerja memerlukan 4 kali langkah torak atau 2 kali putaran poros engkol, yaitu:
1.      langkah Isap (Suction Stroke)
Torak bergerak dari posisi TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah), dengan katup KI (katup isap) terbuka dan katup KB (katup buang) tertutup. Karena gerakan torak tersebut maka campuran udara dengan bahan bakar pada motor bensin atau udara saja pada motor diesel akan terhisap masuk ke dalam ruang bakar.

2.      Langkah Kompresi (Compression Stroke)
Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA dengan KI dan KB tertutup.Sehingga terjadi proses kompresi yang mengakibatkan tekanan dan temperatur di silinder naik.
3.      Langkah Ekspansi (Expansion Stroke)
Sebelum posisi torak mencapai TMA pada langkah kompresi, pada motor bensin busi dinyalakan, atau pada motor diesel bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar sehingga terjadi proses pembakaran. Akibatnya tekanan dan temperatur di ruang bakar naik lebih tinggi. Sehingga torak mampu melakukan langkah kerja atau langkah ekspansi. Langkah kerja dimulai dari posisi torak pada TMA dan berakhir pada posisi TMB saat KB mulai terbuka pada langkah buang. Langkah ekspansi pada proses ini sering disebut dengan power stroke atau langkah kerja.

4.      Langkah Buang
Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA dengan KI dan KB terbuka. Sehingga gas hasil pembakaran terbuang ke atmosfer.
Skema masing masing langkah gerakan torak di dalam silinder motor bakar 4 langkah tersebut ditunjukkan dalam gambar berikut


b.    Motor Bakar 2 Langkah
Pada motor bakar 2 langkah, setiap satu siklus kerja memerlukan dua kali langkah torak atau satu kali putaran poros engkol. Motor bakar 2 langkah juga tidak memiliki katup isap (KI) atau katup buang (KB), dan digantikan oleh lubang isap dan lubang buang yang dibuat pada sisi-sisi silinder (cylinder liner). Secara teoritis, pada berat dan displacement yang sama, motor bakar 2 langkah menghasilkan daya sekitar dua kali lipat dari motor bakar 4 langkah, tetapi pada kenyataanya tidak demikian karena efisiensinya lebih rendah akibat pembuangan gas buang yang tidak kompit dan pembuangan sebagian bahan bakar bersama gas buang akibat panggunaan sistem lubang. Tetapi melihat konstruksinya yang lebih simpel dan murah serta memiliki rasio daya – berat dan daya – volume yang tinggi maka motor bakar 2 langkah cocok untuk sepeda motor dan alat-alat pemotong.
Dua langkah kerja motor bakar 2 langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut : 
     1.      Langkah Torak dari TMA ke TMB
Sebelum torak mencapai TMA, busi dinyalakan pada motor bensin (atau bahan bakar dikompresikan pada motor diesel) sehingga terjadi proses pembakaran, karena proses ini torak terdorong dari TMA menuju TMB, langkah ini merupakan langkah kerja dari motor bakar 2 langkah. Saat menuju TMB, piston lebih dulu membuka lubang buang sehingga gas sisa pembakaran terbuang , setelah itu dengan gerakan piston yang menuju TMB, lubang isap terbuka, dan campuran udara bahan bakar pada motor bensin atau udara pada motor diesel akan masuk ke dalam silinder.

     2.      Langkah Torak dari TMB ke TMA
Setelah torak mencapai TMB maka torak kembali menuju TMA. Dengan gerakan ini, sebagian gas sisa yang belum  terbuang akan didorong keluar sepenuhnya. Selain itu, gerakan piston yang turun menuju TMA menyebabkan terjadinya kompresi yang kemudian akan dilanjutkan dengan pembakaran setelah lubang isap tertutup oleh torak.
Skema masing-masing langkah gerakan torak di dalam silinder motor bakar 2 langkah tersebut ditunjukkan dalam gambar berikut.


 

3.     Komponen-komponen Engine
Engine terdiri  dari  komponen-komponen  engine  dan   bagian-bagian pendukung kerja engine. Yang dimaksud  komponen-komponen  engine  meliputi: Blok silinder, kepala silinder, mekanik katup, kelengkapan  piston, poros engkol, poros nok dan roda penerus. Sedang bagian-bagian penunjang kerja engine meliputi: Sistem pendinginan, sistem pelumasan, sistem bahan bakar dan sistem pengapian.
1.       Blok silinder (cylinder block) 
Pada bagian linernya sebagai tempat terjadinya proses pembakaran. Selain itu juga sebagai tempat kerjanya komponen-komponen yang  lain seperti piston, poros engkol, poros nok. Pada bagian atas blok silinder dipasang kepala silinder dan pada bagian bawah dipasang panci oli.

2.      Kepala silinder (Cylinder Head)   
Membentuk ruang bakar atau tempat ruang bakar tambahan. Pada kepala silinder juga digunakan untuk menempatkan kelengkapan   mekanik katup, saluran pemasukan dan juga saluran pembuangan.
3.      Mekanik katup (valve mekanism)
Katup pada umumnya diletakkan pada kepala silinder. Metode penggerak mekanik katup menggunakan: timing gear, timing chain   atau dengan timing belt. Adapun fungsi katup untuk membuka dan menutup ruang bakar sesuai proses yang terjadi di dalam silinder.

Gambar : Model Timing Gear
Model  timing  gear  digunakan  pada  motor jenis  OHV  (Over Head Valve) dan menggunakan lifter serta push rod.
Timing gear : untuk  penghubung putaran  poros  engkol  dengan poros nok, sekaligus menepatkan posisi katup dengan piston.




Gambar : Model Timing Chain
Model timing chain digunakan  pada  motor  jenis  OHC  (Over Head Cam  shaft)  atau   DOHC  (Double  Over  Head  Cam  shaft).  Poros Noknya  terletak pada  kepala  silinder, digerakkan oleh rantai, serta Roda  gigi  sprocket sebagai pengganti timing gear. Tegangan rantai diatur oleh tensioner dan getarannya diredam oleh Vibration damper.

Gambar : Model Timing Belt
Pada model timing belt, poros nok digerakkan oleh sabuk yang Bergigi sebagai pengganti rantai. Jenis ini tidak memerlukan tensioner dan pelumasan. Cam shaft dan crank shaft timing pulley: untuk menepatkan posisi katup dengan piston.
4.       Kelengkapan Piston (Piston Assy)     
Piston berfungsi menghisap dan mengkompresi campuran bahan bakar dan udara pada motor bensin atau udara murni pada motor disel, juga sebagai pembentuk ruang bakar. Selain itu piston juga meneruskan tenaga panas hasil pembakaran menjadi tenaga mekanik pada poros engkol melalui batang piston. Kelengkapan piston terdiri dari: Piston, ring piston, pena piston dan batang piston.

Gambar : Konstruksi piston (Torak)

Compression ring grooves: untuk menempatkan ring kompresi
Oil ring grooves: untuk menempatkan ring oli
Piston pin boss: untuk bantalan dudukan pena piston
Piston pin hole: untuk menempatkan pena piston
Lands: sebagai pembatas ring piston
Skirt: sebagai penyerap panas.

Gambar : Ring piston dan alurnya pada piston
Ring piston terdiri dari ring kompresi (compression ring) dan ring Oli (oil ring). Ring kompresi sebagai perapat kompresi sekaligus Perapat agar pembakaran  tidak  merambat ke bawah  piston. Sedang ring oli untuk menyapu oli pelumas pada dinding silinder agar kembali ke panci oli. Untuk motor dua langkah tidak menggunakan ring oli karena panci oli terpisah dengan ruang  engkol.

Gambar : Pena piston (Piston Pin)
Pena piston berfungsi menyambung piston dengan batang piston agar dapat bergerak sesuai fungsinya masing-masing. Oleh sebab itu penyambungan pena piston ada beberapa tipe, antara lain: tipe Fixed, full floating dan semi floating

5.      Poros engkol (Crank shaft)
Poros engkol menerima beban dari piston dan batang piston, akibat tenaga hasil pembakaran. Poros ini berfungsi untuk meneruskan tenaga/putaran ke roda penerus.      


                                               Gambar 39. Poros engkol (crank shaft)
Oil hole: Untuk saluran pelumasan                     
Crank pin: untuk tempat tumpuan big end batang piston   
Crank journal: sebagai titik tumpu pada blok motor           
Counter balance weight: sebagai bobot penyeimbang putaran
6.      Poros nok (Cam shaft)
Poros nok adalah sebuah poros yang dilengkapi dengan nok-nok sebagai penggerak mekanik katup. Poros nok sebagai penggerak mekanik katup ada yang hanya untuk katup buang atau katup  masuk saja, ada pula yang sekaligus menggerakkan katup masuk dan buang.

7.      Roda penerus (Fly wheel)                                   
Roda penerus   dipasang  pada  out put  poros engkol dan berfungsi sebagai  penerus  putaran/tenaga dari  mesin  ke  sistem  pemindah tenaga  kendaraan  (Power  train).  Kecual i itu  roda  penerus  juga untuk  meneruskan  putaran dari motor starter ke poros engkol agar mesin dapat distart.




 
Gambar : Roda penerus (Fly wheel)
8.       Panci oli (Oil punch)                                             
Panci oli dipasang pada blok motor paling bawah dan berfungsi sebagai penampung oli motor.

Gambar : Panci oli (Oil punch)

9.       Sistem pendinginan (Cooling System)
Secara umum sistem pendinginan engine bensin dan disel sama. Sedangkan fungsi utama sistem pendinginan adalah untuk mengontrol suhu kerja engine. Untuk dapat melaksanakan fungsinya, sistem pendinginan dilengkapi dengan komponen-komponen berikut:
Radiator: menampung air pendingin untuk didinginkan.
Slang bawah radiator: Untuk mengalirkan air ke engine.
Slang atas radiator: Untuk mengalirkan air panas dari engine.
Thermostaat: Sebagai pengontrol suhu kerja engine.
Pompa air/Water pump: untuk mensirkulasikan air.
Tali kipas/Fan belt: Untuk menggerakkan kipas pendingin.

10.      Sistem Pelumasan (Lubrycating System)
Sebagian besar mekanik engine yang bergerak memerlukan pelumasan, hal ini dimaksudkan agar komponen-komponen engine tidak cepat aus dan kinerja engine tetap terjaga. Adapun komponen sistem pelumasan meliputi: Saringan (strainer), pompa oli, saringan oli (Oil filter), saluran oli (hole).
11.      Sistem Bahan bakar (Fuel System)
Pada prinsipnya sistem  bahan bakar berfungsi menyuplai bahan bakar sesuai kebutuhan engine. Sistem  bahan  bakar engine bensin menggunakan karburator dan sistem bahan bakar engine disel menggunakan pompa injeksi dan nozel. Sistem bahan bakar engine bensin terdiri dari:
Tangki (Fuel tank): sebagai penampung bahan bakar
Pompa (Fuel pump): Menyuplai bahan bakar dari tangki ke Karburator.
Karburator: Untuk mencampur udara dan bahan bakar.
Saringan : Untuk menyaring bensin dari kotoran yang ada.
12.      Sistem Pengapian konvensional
Sistem pengapian digunakan pada engine bensin, adapun fungsinya memberikan api bertegangan tinggi ke dalam ruang bakar untuk pembakaran. Komponen-komponen sistem pengapian antara lain:
Baterai: sebagai penyimpan arus listrik.
Kunci kontak (Switch): Untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dengan sistem.
Koil: Merubah arus primer menjadi arus skunder bertegangan Tinggi.
Distributor: Mendistribusikan/membagi arus tegangan tinggi ke busi-busi.
Kondensator: Menyimpan arus primer saat platina menutup, dan menyalurkan kembali saat platina membuka.
Busi: Meloncatkan api bertegangan tinggi ke dalam ruang bakar untuk pembakaran.


Gambar 48. Sistem pengapian engine bensin konvensional

FUNGSI DAN CARA PEMASANGAN PISTON, RING PISTON DAN CONNECTING ROD ( CON ROD ) YANG PERLU DIKETAHUI

FUNGSI DAN CARA PEMASANGAN PISTON, RING PISTON DAN CONNECTING ROD ( CON ROD ) YANG PERLU DIKETAHUI

Fungsi Dan Cara Pemasangan Piston, Ring Piston Dan Connecting Rod - Pada motor bakar ada bagian yang biasa disebut bagian mesin yang bergerak bagian komponen tersebut berada dibagian mesin tengah yang difungsikan untuk memadatkan campuran bahan bakar dengan udara yang terjadi di ruang bakar, menutup lubang buang, masuk dan tranfer. Mesin pembakaran dalam ini pertama kali ditemukan di daerah cina dengan penemuan kembang api pada abad dinasti song, dan mesin pembakaran dalam resiprokat ( mesin piston ) ditemukan oleh Samuel morey yang dipatenkan pada 1 april.
Seperti namanya mesin pembakaran dalam 4 tak mempunyai 4 tahap dasar yang terus diulangi setiap 2 putaran mesin dan pada mesin 2 langkah diselesaikan dengan 2 langkah piston satu putaran poros engkol menghasilkan satu kali tenaga.
Semua mesin yang pembakarannya dalam bergantung pada pembakaran dari bahan kimia yang biasanya dibakar dengan campuran oksigen dari udara, proses pembakaran ini menghasilkan panas dengan jumlah besar ditambah bahan kimia lain seperti karbor dioksida. Bahan bakar yang biasanya digunakan tersusun dari hidrokarbon yang berasal dari bahan bakar fosil bahan bakar fosil mencakup bahan bakar diesel, bensin, LPG, dan juga propane, mesin yang biasanya menggunakan bensin bisa juga dapat menggunakan bahan bakar dari natural gas atau LPG tanpa perlu banyak perubahan. Didalam pembakaran dalam komponen mesin yang bergerak fungsinya sangat utama bagi mesin.

Piston

Sebuah komponen yang sangat penting bagi mesin, piston bergerak didalam silinder yang fungsinya untuk mengkompresi gas campuran, menerima ledakan hasil pembakaran yang diteruskan ke crankshaft dan membuka serta menutup lobang buang, masuk dan transfer ( pada mesin 2 langkah ).
Piston mempunyai 4 syarat yaitu :
  1. Tirus
    Diameter bagian atas lebih kecil dari pada bagian bawah.
  2. Oval
    Diameter bagian pin piston lebih kecil dari pada bagian yang tegak lurus pin piston.
  3. Off set
    Pusat lobang pin piston tidak tepat pada sumbu piston.
  4. Tanda panah
    Tanda panah pada kepala piston harus mengarah ke lobang buang.
  5. Piston clearance ( celah piston )
    Antara piston dengan dinding silinder terdapat celah ( clearance ), celah tersebut diperlukan agar piston tidak macet saat kondisi panas. Namun demikian celah tersebut tidak boleh melampaui batas yang ditentukan misalnya : batas pemakaian = 0, 120 mm.
    Apabila celah sudah melewati batas maka celah tersebut harus dikembalikan ke standarnya dengan cara di OVER SIZE yang artinya :
    Diameter dalam silinder diperbesar maka piston pun juga diperbesar, ukuran OVER SIZE adalah 50 dan 100 ( 2 kali OVER SIZE ) over size 50 artinya pembesaran diameter piston sebesar ( 0,50 mm ).
    Alur ring piston mesin 2 langkah pada bagian akhirnya terdapat “ stopper ’’ yang berfungsi untuk mencegah ring piston bergeser pada alurnya. Apabila hal ini terjadi ( ring piston bergeser ) maka ring piston dapat tersangkut pada lobang-lobang pada dinding silinder.

Sedangkan piston mesin 4 langkah memiliki coakan yang terdapat pada kepala piston, coakan ini dibuat agar katup tidak menabrak piston ketika piston bergerak ke titik mati atas ( TMA ). Dalam dan bentuk coakan tergantung dari panjang langkah katup dan kontruksi kepala silinder.

Ring piston

Ring piston berfungsi untuk :
  • Perapat kompresi
  • Menghantarkan panas piston ke dinding silinder

Mesin 2 langkah biasanya memiliki 2 ( dua ) ring piston.
Jenis ring piston yang digunakan adalah ;
  • Tipe rata ( plain type )
  • Tipe key stone

Sepeda motor dengan mesin 2 langkah sekarang banyak menggunakan tipe key stone sebagai ring pertama maupun ke dua sedangkan mesin 4 langkah memiliki 3 ( tiga ) ring piston.
  1. Ring atas
    Ring bagian atas menerima tekanan sangat tinggi dari hasil pembakaran gas campuran dan mempertahankan dudukan piston pada posisi yang tepat. Bentuk ringnya disebut dengan bentuk BARREL ( Tong ). Ring ini dibuat dari baja dan permukaaannya dilapisi chromium yang keras.
  2. Ring ke dua
    Ring ke dua berfungsi untuk menarik oli dari dinding silinder dan mencegah oli masuk kedalam ruang bakar. Ring tersebut berbentuk TRAPESIUM ( Tapper ) dan terbuat dari baja yang permukaannya dilapisi PARKERIZING ( lapisan penyerap )
  3. Ring oli
    Ring oli terdiri dari 3 ( tiga ) bagian kemponen penyusun yaitu 2 ( dua ) SIDE RAIL dan 1 ( satu ) SPACER.
  4. Inner cut
    Pada tepi dalam bagian atas ring pertama dan kedua dibuat miring ( INNER CUT ). Inner cut ini bekerja untuk menekan ring ke dinding silinder ketika terjadi tekanan dari ruang bakar.

Pemasangan ring piston mesin 4 langkah  

  • Pertama pasang spacer pada bagian bawah alur ring kemudian pasang kedua bagian rail, masing-masing sisi spacer satu. Spacer dan rail tidak mempunyai tanda atas atau bawah bila masih baru, sewaktu memasang komponen bekas, pasang rail pada tempat dan arah yang sama. + jika memasang spacer hati-hati jangan sampai kedua ujungnya overlap dalam celah.
  • Ring pertama dan kedua beda dalam bentuk permukaannya dan permukaan ring pertama chrome plate sedangkan ring kedua tidak, ring kedua terlihat gelap dari pada ring pertama.
  • Masukkan piston ke dalam silinder selanjutnya periksa bahwa gap berada pada tempat yang benar.
  • Ring pertama dan kedua tertulis “ RN ’’ di sisi atas ring pada saat memasang ring pastikan bahwa yang bertanda berada dibagian atas.
  • Pertemuan ujung ring pertama, kedua dan seterusnya tidak boleh segaris kalau hal ini terjadi maka akan mengakibatkan tekanan gas hasil pembakaran bocor ( tenaga berkurang ).

NB :

Yang perlu diperhatikan saat memasang piston
  • Olesi sedikit suzuki moly paste pada pin piston
  • Letakkan kain yang bersih diatas dudukan cylinder untuk mencegah circlip pin piston jatuh ke dalam crankcase selanjutnya pasang circlip pin piston dengan tang lancip. pergunakan circlip pin piston yang baru untuk mencegah circlip yang lemah karena bengkok.

Connecting rod ( con rod )

Connecting rod menghubungkan piston dengan crankshaft ( poros engkol ), bagian ujung atas con rod disebut SMALL END dan bagian ujung bawahnya disebut BIG END. Pada mesin 2 langkah bagian small end dan bagian Big end diberi roller bearing/needle bearing, tetapi pada mesin 4 langkah hanya bagian Big End nya saja yang diberi roller bearing, con rod harus ringan dan kuat, komponen tersebut dibuat dengan bahan unggulan dan penampangnya berupa profil “ I ’’.

Rasio Kompresi Mesin

Artikel ini dibackup di
http://danangdk.wordpress.com/2012/08/10/rasio-kompresi-mesin-apakah-itu/
Istilah Kompresi Mesin menjadi salah satu kosa kata di bidang otomotif. Ada yang berpendapat bahwa hal itu menunjukkanperbandingan tekanan udara berbanding bensin/BBM. Benarkah demikian?
ar0708290001_02_untitled
Gambar 1. Skema Mesin 4 tak
4-stroke-engineGambar 2. Visualisasi Sistem Pembakaran 4 Tak (1 silinder)
Mesin 4 tak memiliki 4 langkah kerja yang didasarkan pada konsep siklus Carnot (Fisika Sains). Yang memenuhi hukum2 termodinamika. Keempat siklus tersebut adalah sebagai berikut:
1. Intake (langkah hisap/suction stroke) : penghisapan campuran udara dan bahan bakar (bisa berasal dari karburator atau dari sistem injeksi)
2. Compression Stroke(langkah penambah tekanan) : campuran udara dan bahan bakar dimampatkan dengan cara piston bergerak ke arah titik mati atas (ke arah i pada gambar). Campuran terbaik yang sesuai (stochiometric) adalah  15:1, 15 bagian volume udara dan 1 bagian volume bahan bakar (bensin).
3. Combustion (langkah usaha/power stroke) : disini campuran bahan bakar dan udara yang telah dimampatkan dibakar dengan menggunakan kejutan bunga api listrik yang berasal dari busi. Akibatnya terjadi pembakaran dan volume fluida/gas hasil pembakaran akan memuai secara mendadak (dengan suatu nilai daya ) dan akan mendorong silinder piston ke arah bawah (menuju titik mati bawah; ke arah G pada gambar 1). Dan beberapa derajad sebelum piston mencapai titik mati atas, busi memercikkan bunga api untuk menyalakan bahan bakar – udara, Di sini tekanan gas hasil pembakaran akan meningkat kira-kira 10x lipat dibandingkan pada langkah kompresi.
4. Exhaust Stroke (Langkah pembuangan) : di sini gas sisa pembakaran akan dibuang keluar (ke knalpot) melalui exhaust port (J).
Keempat proses tersebut bisa digambarkan sebagai berikut:
764227647_xckqk-o
Gambar 3. Visualisasi Sistem Pembakaran 4 Tak (4 silinder)
Tekanan kompresi adalah tekanan efektif rata-rata yang terjadi di ruang bakar tepat di atas piston. Tekanan kompresi ini juga dibagi dengan 2 definisi, tekanan kompresi motorik dan tekanan kompresi pembakaran.
Tekanan kompresi motorik ini adalah tekanan yang sering di ukur oleh mekanik dengan alat compression gauge dengan satuan kPa, psi atau bar. Tekanan motorik akhirnya lebih dikenal dengan tekanan kompresi. Tekanan ini membaca tekanan kompresi di ruang bakar tanpa adanya penyalaan busi, caranya dengan memasang compression gauge pada lubang busi kemudian handle gas kita tarik penuh (full open throttle) kemudian kita engkol dengan kick starter hingga jarum bergerak naik dan berhenti pada angka tertentu. Nah angka tadi adalah tekanan kompresi motorik.
Tekanan kompresi motorik ini kisaran 900 kPa hingga 1400kPa untuk motor standar, atau 9 – 13 psi.
Yang kedua adalah tekanan ruang bakar. Tekanan ini dihitung saat mesin menyala atau terjadi proses pembakaran. Pengukuran ini tidak menggunakan alat compression gauge lagi, namun memakai sensor pressure yang ditanam di silinder head. Tekanan kompresi pembakaran ini bisa mencapai 10x lipat dari tekanan motorik. Tekanan ini akhir nya di gambarkan dalam sebuah diagram grafik P – teta (pressure vs derajad poros engkol).
Pada mesin 2 tak hanya ada 2 langkah:
1. langkah hisap (intake) dan combustion berlangsung bersama-sama, di bagian atas dan bawah piston.
2. langkah buang (exhaust) dan compresi dilakukan bersama2.
kedua proses ini bisa digambarkan sebagai berikut:
gas_engine_3_2-tak
Gambar 4. Visualisasi Sistem Pembakaran 2 Tak (1 silinder)
Nah, yang disebut kompresi mesin atau lebih tepatnya rasio kompresi mesin adalah perbandingan volume ruang bakar (saat piston berada di puncak atas / titik mati atas) dengan keseluruhan ruang silinder piston (ruang bakar dan ruang kompresi). Misal volume ruang bakar diberi nama Vb dan volume silinder total adalah Vt, serta volume ruang kompresi adalah Vk maka rasio kompresi bisa dituliskan sebagai
Rasio kompresi: (Vt)/(Vb) = (Vb + Vk) / (Vb)
Misal perbandingan mesin Supra X adalah 9.0:1 artinya perbandingan Vt/Vb=9. Makin tinggi nilai Vt/Vb maka tenaga yang dapat dihasilkan mesin akan semakin besar, karena pemampatan udaranya semakin baik. Mesin-mesin motor sekarang memiliki rasio kompresi yang semakin besar. Misal Jupiter MX 10,9:1, Yamaha Vixion 10:4:1 dsb. Makin tinggi rasio kompresi mesin maka membutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan makin tinggi (makin tahan tekanan tinggi sebelum terbakar). Rasio kompresi 9.0:1 ke bawah cukup diberi premium (dengan nilai RON-Research Octan Number –> 88 ) sedangkan selebihnya memerlukan pertamax 92 dan di atasnya.
Kalau mesin kompresi tinggi (pertamax) dipaksa diisi premium maka akan terjadi detonasi/menggelitik, dimana BBM terbakar sebelum TMA, akibatnya tenaga ngedrop dan yang paling parah piston bisa jebol, atau stang piston bengkok mau lihat???
pistonGambar 5. Piston jebol karena detonasi
kompresi3
Gambar 6. Setang Piston bengkok karena detonasi
Agar piston tidak jebol bisa diakali dengan memajukan timing pembakaran, mintalah teknisi bengkel Anda melakukannya. Supaya mesin kompresi tinggi anda premium-friendly. Untuk motor injeksi ada sensor BBM, jadi kalo vixion diisi premium sistem akan merubah timing pembakaran yang sesuai.
Sumber: berbagai sumber, hkuracing
Tabel Kompresi Mesin
YAMAHA
Yamaha Mio 8,8:1
Yamaha Majesty 125 11:1
Yamaha Nouvo 8,8:1
Yamaha Scorpio 9,5:1
Yamaha Jupiter 9,0:1
Yamaha Jupiter-Z 9,3:1
Yamaha Jupiter MX 135LC 10,9:1
Yamaha F1ZR 7,1:1
Yamaha RX-King 6,9:1
Yamaha YT 115 7,2:1
Yamaha RZR 7:1
Motor
gw575h969
gw584h1050
Mobil:
att00171att00174att00177att00180att00189att00183att00186