Jumat, 04 Maret 2016
Kamis, 25 Februari 2016
Prinsip Kerja Mesin 2 Tak ( Two Stroke Engine)
Pada
prinsipnya motor bakar 2 langkah (2 tak) melakukan siklus Otto hanya
dalam dua langkah piston atau satu putaran poros engkol. Penemuan motor
bakar 2 tak yang sukses oleh Sir Dougald Clerk tahun 1876. (Anonim.2008).
Jika
mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya,
maka untuk mesin 2-tak hanya memerlukan satu putaran saja. Hal ini
berarti dalam satu siklus kerja 2 tak hanya terdiri dari 1 kali gerakan
naik dan 1 gerakan turun dari piston saja. Desain dari ruang bakar mesin
2 tak memungkinkan terjadunya hal semacam itu. Ketika piston naik
menuju TMA untuk melakukan kompresi maka katup hisap terbuka dan
masuklah campuran bahan bakar dan udara, sehingga dalam satu gerakan
piston dari TMB ke TMA menjalankan dua langkah sekaligus yaitu kompresi
dan isap. Pada saat sesaat sebelum piston mencapai TMA maka busi
menyala, gas campuran meledak dan memaksa piston kembali bergerak ke
bawah menuju TMB. Gerakan piston yang ini disebut langkah ekspansi.
Namun sembari piston melakukan langkah ekspansi atau usaha, sesungguhnya
juga melakukan langkah buang melalui katup buang (sisi kanan dinding
silinder pada gambar) . Hal ini bisa terjadi karena gas hasil pembakaran
terdorong keluar akibat campuran bahan bakar dan udara baru yang juga
masuk dari sisi kiri dinding silinder.
Lebih jelasnya system pada motor bakar 2 tak dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Langkah Masuk (Intake). Campuran
bahan bakar dan udara dihisap masuk ke dalam rumah engkol akibat
tekanan vakum yang terjadi pada saat piston bergerak ke atas.
Langkah Penyaluran (Transfer/Exhaust). Pada saat mendekati posisi titik
mati bawah, saluran masuk terbuka dan campuran bahan bakar dan udara
masuk ke dalam silinder. Pada saat yang sama masuknya campuran bahan
bakar dan udara tersebut mendorong sisa hasil pembakaran keluar melalui
saluran pengeluaran pada sisi yang berlawanan dari lubang pemasukan.
Langkah Tekan (Compression).
Selanjutnya piston bergerak ke atas dan menekan campuran bahan bakar
dan udara. (pada saat yang sama terjadi langkah masuk yang berikutnya di
bagian bawah piston).
Langkah Tenaga (Power).
Pada saat pendekati posisi titik mati atas busi akan menyala dan
menyundut campuran bahan bakar dan udara sehingga terjadi ledakan yang
mendorong piston ke bawah.
Mesin
2 tak harus memakai oli pelumas samping selain pelumas mesin sudah
jelas, karena model kerja yang seperti ini membuat tenaga yang
dihasilkan lebih besar. Perbandingannya pada mesin 4 tak dalam 2 kali
putaran crankcase = 1 x kerja sedangkan untuk 2 tak 2 kali putaran
crankcase = 2 x kerja. Karena itu dibutuhkan pelumas yang lebih, sebab
putaran yang dihasilkan lebih cepat. Hal ini juga menjawab kenapa mesin 2
tak lebih berisik, boros bahan bakar, menghasilkan asap putih dari
knalpotnya, tetapi unggul dalam kecepatan dibandingkan mesin 4 tak.
Istilahnya “No Engine is Perfect !” Perbedaan yang lain juga terdapat
pada bentuk fisik pistonnya. Piston 2 tak lebih panjang dibanding piston
4 tak. Selain itu bentuk piston head-nya juga berbeda,
piston 2 tak memiliki semacam kubah untuk memuluskan gas buang untuk
bisa keluar sedangkan 4 tak tidak. Piston 2 tak juga memiliki slot
lubang yang berhubungan dengan reed valve yang berhubungan dengan cara
kerja masukan campuran bahan bakar – udara ke ruang bakar.
PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN 4 TAK
Proses
Kerja adalah keseluruhan langkah yang berurutan untuk terjadinya satu
siklus kerja dari motor. Proses kerja ini terjadi berurutan dan
berulang-ulang. Piston motor bergerak bolak balik dari titik mati atas
(TMA) ke titik mati bawah (TMB) dan dari titik mati bawah (TMB) ke titik
mati atas (TMA) pada langkah selanjutnya
PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH
Langkah Hisap
Dalam
langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke dalam
silinder.Katup hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak
bergerak dari titik mati atas ( TMA ) ke titik mati bawah (TMB),
menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan menyebabkan masuknya
campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang disebabkan adanya
tekanan udara luar. ( Sumber: New Step 1, hal 3 — 4)
Langkah Kompresi
Dalam
langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup hisap
dan katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB)
ke titik mati atas (TMA), campuran yang dihisap tadi dikompresikan.
Akibatnya tekanan dan temperaturnya akan naik, sehingga akan
mudah terbakar. Saat inilah percikan api dari busi terjadi . Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas ( TMA ). ( Sumber : New Step 1, hal 3 -4)
mudah terbakar. Saat inilah percikan api dari busi terjadi . Poros engkol berputar satu kali ketika torak mencapai titk mati atas ( TMA ). ( Sumber : New Step 1, hal 3 -4)
Langkah Usaha
Dalam
langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.
Saat torak mencapai titik mati atas ( TMA ) pada saat langkah kompresi,
busi memberikan loncatan bunga api pada campuran yang telah
dikompresikan. Dengan adanya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas
pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi
tenaga mesin.
Langkah Buang
Dalam
langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder.
Katup buang membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergarak
dari titik mati bawah ( TMB ) ke titik mati atas ( TMA ), mendorong gas
bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang dan awal
langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit ( valve overlap ) yang
berfungsi sebagai langkah pembilasan ( campuran udara dan bahan bakar
baru mendorong gas sisa hasil pembakaran ). Ketika torak mencapai TMA,
akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah berikutnya, yaitu
langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu
siklus yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah
kompresi, 1 langkah usaha, 1 langkah buang yang merupakan dasar kerja
dari pada mesin empat langkah.
Pada
motor empat langkah, proses kerja motor diselesaikan dalam empat
langkah piston. Langkah pertama yaitu piston bergerak dari TMA ke TMB,
disebut langkah pengisian. Langkah kedua yaitu piston bergerak dari TMB
ke TMA disebut langkah kompresi. Langkah ketiga piston bergerak dari TMA
ke TMB disebut langkah usaha. Pada langkah usaha in terjadilah proses
pembakaran bahan bakar (campuran udara dan bahan bakar) didalam silinder
motor / ruang pembakaran yang menghasilkan tenaga yang mendorong piston
dariTMA keTMB. Langkah keempat yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA
disebut langkah pembuangan. Gas hasil pembakaran didorong oleh piston
keluar silinder motor. Jadi pada motor empat langkah proses kerja mptor
untuk menghasilkan satu langkah usaha (yang menghasilkan tenaga)
diperlukan empat langkah piston. Empat langkah piston berarti sama
dengan dua kali putaran poros engkol.
Pada
motor dua langkah proses kerja motornya untuk mendapatkan satu kali
langkah usaha hanya diperlukan dau kali langkah piston. Motor dua
langkah yang paling sederhana, pintu masuk atau lubang masuk dan lubang
buang terletak berhadap-hadapan yaitu berada pada sisi bawah pada
dinding silinder motor. Proses kerjanya adalah sebagai berikut. Piston
berada TMB, kedua lubang (masuk dan buang) sama sama terbuka kemudian
campuran udara dan bahan bakar dimasukkan kedalam silinder melalui
lubang masuk. Gerakan piston dari TMB ke TMA, maka lubang masukakan
tertutup dan tertutup pula lubang buang.maka terjadilah langkah
kompresi. Pada akhir langkah kompresi ini terjadilah pembakaran gas
bahan bakar. Dengan terjadinya pembakaran gas bahan bakar maka
dihasilkan tenaga pembakaran yang mendorong piston ke bawah dari TMA ke
TMB. Langkah usaha terakhir terjadilah pembuangan gas bekas begitu
terbuka lubang buang. Sesudah itu terbuka pula lubang masuk sehingga
terjadi pemasukkan gas baru sekaligus mendorong mendorong gas bekas
keluar melalui lubang buang. Dengan demikian pada motor dua langkah
proses motor untuk menghasilkan satu kali langkah usaha / pembakaran gas
dalam silinder , hanya diperlukan dua langkah piston . dilihat dari
putaran poros engkolnya diperlukan satu kali putaran poros engkol.
Cara Kerja Motor 4 Tak Dan Motor 2 Tak
Oke Gan pada kali ini admin akan membahas soal motor hehe soal gambar di atas cuma contoh :D karna admin ingin sekali motor kayalk gitu gan biar enak kalo boncengin doi :D oke langsung saja admin topik yang akan admin bahas yaitu Cara Kerja Motor 4 Tak Dan Motor 2 Tak
Pengertian Motor
Motor adalah sebuah engine yang mengubah energy panas dari hasil pembakaran antara bahan bakar ditambah udara dan diubah menjadi energy mekanik/ gerak, sudah tahu kan sob, kalau energy itu tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat dirubah kedalam bentuk energy lain.Motor berdasarkan type nya dapat dibagi menjadi 3 yaitu : motor 4 cycle engine (4 tak), 2 cycle engine (2 tak), dan motor wangkle.
Cara Kerja Motor 4 Tak
Cara Kerja Motor 4 Tak |
Piston bergerak dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar diisap ke dalam silinder. Katup isap terbuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu piston bergerak ke bawah, menyebabkan ruang silinder menjadi vakum, masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder disebabkan adanya tekanan udara luar (atmospheric pressure).
2. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan/dimampatkan. Katup isap dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA) campuran udara dan bahan bakar yang diisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar.
3. Langkah usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakan kendaraan. Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat langkah kompresi, busi memberi loncatan bunga api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan terjadinya pembakaran, kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak kebawah. Usaha ini yang menjadi tenaga mesin (engine power).
4. Langkah buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup buang terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA mendorong gas bekas pembakaran ke luar dari silinder.
Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan berikutnya, yaitu langkah isap.
Contoh Contoh Motor 4 Tak
- Vega
- Mio
- Jupiter,
- Supra x
- Supra fit,
- Kharisma x
- Fit x, vario
- Mega pro
- Satria fu
- Yamaha 75
- Honda beat
- Cb dan lain sebagainya
Setiap pengendara motor tentu ingin tunggangannya terawat dengan baik, dan irit bahan bakar seperti sepeda motor 4 tak. Untuk mereka yang menggunakan motor sebagai kendaraan operasional, tentu berharap kendaraannya akan berumur panjang.
Nah, ada berbagai macam perawatan dan pemeliharaan yang harus Anda lakukan secara berkala, diantaranya adalah:
1. Periksakan Busi Sepeda Motor
Busi sangat vital bagi kelancaran mesin motor, “Cek businya, seandainya masih layak pakai, dapat dipergunakan kembali. Tapi kalau sudah mencapai 12 ribu km, sebaiknya businya di ganti,
2. Cek Filter Karburator
Menurut Deny, filter karburator terbagi dua, yaitu jenis basah dan kering. Model filter basah, dibersihkan dengan menggunakan bensin lalu dilumasi oli setelahnya. “Umumnya motor keluaran tahun 1990-2000-an, menggunakan model filter basah seperti ini,”
3. Periksa Setelan Rantai dan Gir
Jangan biarkan rantai terlalu kendor atau terlalu kencang, “Bila rantainya kendor, cukup disetel. Tapi kalau kering, cukup diolesi dengan oli khusus rantai (chain lube). Biasanya, rantai harus diganti kalau sudah mencapai 25 ribu hingga 35 ribu km.”
4. Membersihkan Karburator
Bersihkan bagian pilot dan main jet motor. Untuk menyetel angin motor tipe manual (buatan tahun 90 hingga 2000-an), tutup baut setelan angin dan buka perlahan berlawanan arah jarum jam, maksimal 1/2 putaran.
5. Cek Kondisi Aki
Motor-motor buatan tahun 2000 ke atas, umumnya telah menggunakan jenis aki kering yang tak memerlukan perawatan khusus (non maintenance). “Tapi setiap tiga tahun, maksimal, wajib di ganti,” terang Deny.
6. Panaskan Mesin Motor
Panaskan mesin motor sebelum dijalankan, tidak perlu lama-lama, cukup 1-2 menit saja. Fungsinya, menurut Deny, agar sirkulasi oli dapat melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. “Tidak perlu lama-lama memanaskannya, karena akan membuat pipa knalpot menguning.”
7. Gunakan Sparepart (Suku Cadang) Asli
Meski suku cadang asli sedikit lebih mahal, namun Anda akan merasa puas karena lebih tahan lama dan kualitasnya pun terjamin di banding yang palsu.
Cara Kerja Motor 2 Tak
1. langkah isap dan kompresi
Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi vakum/hampa udara, akibatnya udara dan campuran bahan bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah piston. Sementara dibagian ruang atas piston terjadi langkah kompresi, sehingga udara dan campuran bahan bakar yang sudah berada di ruang atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada saat 10-5 derajat sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sehingga campuran udara dan bahan bakar yang telah naik temperatur dan tekanannya menjadi terbakar dan meledak.
2. Langkah usaha dan buang
Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston terdorong ke bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi dimampatkan/dikompresikan. Sehingga campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi terdesak keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil pembakaran tadi akan terdorong ke luar dan keluar menuju saluran buang, kemudian menuju knalpot.
Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup.
Keterangan : Pada saat piston bergerak ke bawah, udara dan campuran bahan bakar yang berada di ruang bawah piston tidak dapat keluar menuju saluran masuk, karena adanyareed valve.
Contoh Contoh Motor 2 Tak
- Satria R
- Motor alfa
- Yamaha RX King
- Vespa
- Kawasaki Ninja
- Force One dan lain sebagainya.
1. Oli Samping
Selain menggunakan pelumas guna melancarkan kinerja gigi-gigi pada komponenya, motor 2 tak menggunakan tambahan pelumasan lainnya berupa oli samping guna melumasi bagian piston, setang seher, serta laher bearing as krug. Pastikan kondisi oli samping jangan sampai kering atau kosong. Atur volumenya dengan takaran yg sesuai yaitu tidak terlalu irit dan tidak pula terlalu boros (terlalu irit = Overheat/kepanasan, Terlalu boros = motor mbrebet dan asap ngepul). didalam hal oli samping di motor 2 tak boleh dibilang merupakan hal yang wajib dan mutlak diperlukan.
2. Karburator
Melakukan servis rutin pada komponen ini, terutama ketika sering digunakan pada kondisi kotor dan berdebu.
3. Blok dan Head
Melakukan pembersihan rutin pada komponen ini, dari sisa kotoran atau kerak hasil pembakaran. Harus diingat bahwa pada bagian ini banyak terdapat sisa kerak hasil pembakaran oli samping dan minyak jadi kondisinya harus tetap bersih.
4. Aki/Accu
Memeriksa kondisi air aki (akibasah) dan pastikan dalam keadaan berfungsi menyuplai arus listrik yang baik, terutama yang menggunakan sistim kelistrikan cdi tipe DC.
Jangan biarkan air accu melewati batas maksimum dan minimum yang akibatnya bisa mempercepat kerusakan pada sel-sel accu. Tambahkan aki pada pagi hari.
Jangan biarkan baterai atau accu yang sudah mulai melemah, segeralah menggantinya, bukan hal baik jika anda tetap memaksa menggunakannya. Jika tetap dipaksakan kedua kutub positif dan negatif akan mengeluarkan korosi (serbuk putih) yang akan menjalar ke bagian kabel-kabel utama yang menghubungkan arus listrik ke saluran lampu, dinamo, atau bagian-bagian lainnya.
Jika memang motor anda mengalami hal tersebut, arus listrik yang dihantarkan baterai atau accu tidak sempurna akan menyebabkan kerusakan pada komponen dinamo, kontak mesin maupun switch lampu. Satu hal yang perlu diperhatikan jika accu sudah lemah atau tidak mampu di starter dan distarter, jangan memaksa mendorong sepeda motor untuk menghidupkannya sebab hanya akan merusak gigi transmisi.
5. Radiator.
Pada jenis motor 2 tak yang menggunakan Radiator/pendingin air seperti Kawasaki Ninja, pastikan kondisi dan volume air raditor dalam keadaan cukup Guna menghindari kelebihan panas.
6. Pemanasan.
Biasakan melakukan pemanasan pada kendaraan sebelum digunakan, apalagi setelah tidak digunakan lebih dari 6 jam, atau pada suhu ekstrim seperti pada waktu pagi hari. Hal ini dimaksudkan guna memberikan pelumasan terlebih dahulu pada komponen yang akan bergerak nantinya.
7. Cek Kondisi Oli
Oli mesin ini sangat penting peranannya untuk melumas komponen-komponen mesin, seperti stang seher, seher, dan ring seher, kruk as dan noken as atau stang klep. Jika keberadaan minyak pelumas sudah berwarna kehitam-hitaman atau kelenturan daya lumasnya berkurang, maka sebaiknya diganti. Ganti oli secara berkala dan gunakan sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
8. Periksa Rantai dan Gir
Jangan biarkan rantai terlalu kendor, atau terlalu kencang. Terlalu kendor bisa membuat rantai copot dari girnya, sementara terlalu kencang bisa mengakibatkan putus rantai. Cek juga kondisi gir, jika sudah tajam segera ganti karena jika tidak rantai bisa tiba-tiba putus. Bahaya kan, kalo lagi ngebut tiba-tiba putus rantai?
9. Periksa Kabel Koil dan Busi
Perhatikan keberadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi. Cepat ganti kabel yang kelihatannya sudah cukup umur dan banyak terlihat keretakan dan pengerasan pada kabel. Jangan lupa perhatikan keberadaan busi karena busi sangat vital untuk kelancaran sebuah mesin kendaraan.
10. Perhatikan Selang Bensin
Selang bensin ke karburator juga merupakanm komponen yang layak diperhatikan. Jangan membiarkan kondisi selang bensin mengeras atau terjadi retakan-retakan, karena bagian dalam selang bisa jadi sudah tidak elastis dan mengakibatkan serbuk kotoran yang berasal dari selang terbawa ke karburator. Pada akhirnya akan terjadi penyumbatan suplai bensin dari tanki ke karburator sehingga mengganggu sistem pembakaran.
11. Panaskan Mesin paling lama 2 Menit
Panaskan mesin sebelum motor dijalankan, tak perlu lama-lama cukup 1-2 menit agar sirkulasi oli bisa melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. Jangan terlalu lama memanaskan karena akan membuat pipa knalpot menguning selain itu Anda pasti tak mau buang-buang bensin khan?.
12. Periksa tekanan angin ban
Jangan terlalu keras dan juga jangan kurang karena bisa berakibat kembang ban motor rusak.
13. Gunakan Selalu Sparepart Asli
Lebih baik mahal sedikit, tapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli, meski murah tapi tapi daya tahan kurang
Oke Gan Sekian Dulu Ulasan Mengenai Cara Kerja Motor 4 Tak Dan Motor 2 Tak Semoga Bermanfaat :)
PRINSIP KERJA MOTOR BAKAR DAN KOMPONENNYA
1. Pengertian Motor Bakar
Motor bakar adalah mesin kalor atau mesin konversi energi yang
mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi mekanik berupa kerja. Pada
dasarnya mesin kalor (Heat Engine) dikategorikan menjadi dua (2), yaitu:
a) External Combustion Engine
Yaitu hasil dari pembakaran udara dan bahan bakar memindahkan
panas ke fluida kerja pada siklus. Dimana energi diberikan pada fluida kerja
dari sumber luar seperti furnace, geothermal, reaktor nuklir, atau energi
surya. Contoh mesin yang termasuk External Combustion Engine adalah turbin uap.
b) Internal Combustion Engine
Dimana energi didapat dari pembakaran bahan bakar didalam batas
sistem sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida
kerja. Contoh Internal Combustion Engine adalah Motor Bakar torak dan sistem
turbin gas. Jadi motor bakar torak termasuk jenis Internal Combustion Engine.
2. Prinsip Kerja
Motor Bakar
Motor bakar torak menggunakan beberapa
silinder yang didalamnya terdapat torak yang bergerak translasi bolak-balik (
reciprocating engine ). Didalam silinder itulah terjadi pembakaran antara
bahan bakar dengan oksigen dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh
proses tersebut mampu menggerakkan torak yang dihubungkan dengan poros engkol
oleh batang penghubung (batang penggerak). Gerak translasi torak tadi
menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol dan sebaliknya. Berdasarkan langkah
kerjanya, motor bakar torak dibedakan menjadi motor bakar 4 langkah dan motor
bakar dua langkah.
a. Motor Bakar
4 Langkah
Pada motor bakar 4 langkah, setiap 1 siklus
kerja memerlukan 4 kali langkah torak atau 2 kali putaran poros engkol, yaitu:
1.
langkah
Isap (Suction Stroke)
Torak bergerak dari posisi TMA (titik
mati atas) ke TMB (titik mati bawah), dengan katup KI (katup isap) terbuka dan
katup KB (katup buang) tertutup. Karena gerakan torak tersebut maka campuran
udara dengan bahan bakar pada motor bensin atau udara saja pada motor diesel
akan terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
2.
Langkah
Kompresi (Compression Stroke)
Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA
dengan KI dan KB tertutup.Sehingga terjadi proses kompresi yang mengakibatkan
tekanan dan temperatur di silinder naik.
3.
Langkah
Ekspansi (Expansion Stroke)
Sebelum posisi torak mencapai TMA pada
langkah kompresi, pada motor bensin busi dinyalakan, atau pada motor diesel
bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar sehingga terjadi proses
pembakaran. Akibatnya tekanan dan temperatur di ruang bakar naik lebih tinggi.
Sehingga torak mampu melakukan langkah kerja atau langkah ekspansi. Langkah
kerja dimulai dari posisi torak pada TMA dan berakhir pada posisi TMB saat KB
mulai terbuka pada langkah buang. Langkah ekspansi pada proses ini sering
disebut dengan power stroke atau langkah kerja.
4.
Langkah
Buang
Torak bergerak dari posisi TMB ke TMA
dengan KI dan KB terbuka. Sehingga gas hasil pembakaran terbuang ke atmosfer.
Skema masing masing langkah gerakan torak di
dalam silinder motor bakar 4 langkah tersebut ditunjukkan dalam gambar berikut
b. Motor Bakar 2
Langkah
Pada motor bakar 2 langkah, setiap satu siklus
kerja memerlukan dua kali langkah torak atau satu kali putaran poros engkol.
Motor bakar 2 langkah juga tidak memiliki katup isap (KI) atau katup buang
(KB), dan digantikan oleh lubang isap dan lubang buang yang dibuat pada
sisi-sisi silinder (cylinder liner). Secara teoritis, pada berat dan
displacement yang sama, motor bakar 2 langkah menghasilkan daya sekitar dua
kali lipat dari motor bakar 4 langkah, tetapi pada kenyataanya tidak demikian karena
efisiensinya lebih rendah akibat pembuangan gas buang yang tidak kompit dan
pembuangan sebagian bahan bakar bersama gas buang akibat panggunaan sistem
lubang. Tetapi melihat konstruksinya yang lebih simpel dan murah serta memiliki
rasio daya – berat dan daya – volume yang tinggi maka motor bakar 2 langkah
cocok untuk sepeda motor dan alat-alat pemotong.
Dua langkah kerja motor bakar 2 langkah
tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1.
Langkah
Torak dari TMA ke TMB
Sebelum torak mencapai TMA, busi dinyalakan
pada motor bensin (atau bahan bakar dikompresikan pada motor diesel) sehingga
terjadi proses pembakaran, karena proses ini torak terdorong dari TMA menuju
TMB, langkah ini merupakan langkah kerja dari motor bakar 2 langkah. Saat
menuju TMB, piston lebih dulu membuka lubang buang sehingga gas sisa pembakaran
terbuang , setelah itu dengan gerakan piston yang menuju TMB, lubang isap
terbuka, dan campuran udara bahan bakar pada motor bensin atau udara pada motor
diesel akan masuk ke dalam silinder.
2.
Langkah
Torak dari TMB ke TMA
Setelah torak mencapai TMB maka torak
kembali menuju TMA. Dengan gerakan ini, sebagian gas sisa yang belum
terbuang akan didorong keluar sepenuhnya. Selain itu, gerakan piston yang turun
menuju TMA menyebabkan terjadinya kompresi yang kemudian akan dilanjutkan
dengan pembakaran setelah lubang isap tertutup oleh torak.
Skema masing-masing
langkah gerakan torak di dalam silinder motor bakar 2 langkah tersebut
ditunjukkan dalam gambar berikut.
3. Komponen-komponen Engine
Engine terdiri dari
komponen-komponen engine dan
bagian-bagian pendukung kerja engine. Yang dimaksud komponen-komponen engine
meliputi: Blok silinder, kepala silinder, mekanik katup, kelengkapan piston, poros engkol, poros nok dan roda
penerus. Sedang bagian-bagian penunjang kerja engine meliputi: Sistem
pendinginan, sistem pelumasan, sistem bahan bakar dan sistem pengapian.
1. Blok silinder
(cylinder block)
Pada bagian linernya sebagai tempat terjadinya proses
pembakaran. Selain itu juga sebagai tempat kerjanya komponen-komponen yang lain seperti piston, poros engkol, poros nok.
Pada bagian atas blok silinder dipasang kepala silinder dan pada bagian bawah
dipasang panci oli.
2. Kepala
silinder (Cylinder Head)
Membentuk ruang bakar atau tempat ruang bakar tambahan. Pada
kepala silinder juga digunakan untuk menempatkan kelengkapan mekanik katup, saluran pemasukan dan juga
saluran pembuangan.
3. Mekanik katup
(valve mekanism)
Katup pada umumnya diletakkan pada kepala silinder. Metode
penggerak mekanik katup menggunakan: timing gear, timing chain atau dengan timing belt. Adapun fungsi katup
untuk membuka dan menutup ruang bakar sesuai proses yang terjadi di dalam
silinder.
Gambar : Model Timing Gear
Model timing gear
digunakan pada motor jenis
OHV (Over Head Valve) dan
menggunakan lifter serta push rod.
Timing gear : untuk penghubung
putaran poros engkol
dengan poros nok, sekaligus menepatkan posisi katup dengan piston.
Gambar : Model Timing Chain
Model timing chain digunakan
pada motor jenis
OHC (Over Head Cam shaft)
atau DOHC (Double
Over Head Cam
shaft). Poros Noknya terletak pada
kepala silinder, digerakkan oleh
rantai, serta Roda gigi sprocket sebagai pengganti timing
gear. Tegangan rantai diatur oleh tensioner dan getarannya diredam
oleh Vibration damper.
Gambar : Model Timing Belt
Pada model timing belt, poros nok digerakkan oleh sabuk yang
Bergigi sebagai pengganti rantai. Jenis ini tidak memerlukan tensioner dan
pelumasan. Cam shaft dan crank
shaft timing pulley: untuk menepatkan posisi katup dengan piston.
4. Kelengkapan
Piston (Piston Assy)
Piston berfungsi menghisap dan mengkompresi campuran bahan bakar
dan udara pada motor bensin atau udara murni pada motor disel, juga sebagai
pembentuk ruang bakar. Selain itu piston juga meneruskan tenaga panas hasil
pembakaran menjadi tenaga mekanik pada poros engkol melalui batang piston.
Kelengkapan piston terdiri dari: Piston, ring piston, pena piston dan batang
piston.
Gambar : Konstruksi piston (Torak)
Compression
ring grooves: untuk menempatkan ring kompresi
Oil ring
grooves: untuk menempatkan ring oli
Piston pin
boss: untuk bantalan dudukan pena piston
Piston pin
hole: untuk menempatkan pena piston
Lands: sebagai
pembatas ring piston
Skirt: sebagai
penyerap panas.
Gambar : Ring piston dan alurnya pada piston
Ring piston terdiri dari ring kompresi (compression ring)
dan ring Oli (oil ring). Ring kompresi sebagai perapat kompresi
sekaligus Perapat agar pembakaran
tidak merambat ke bawah piston. Sedang ring oli untuk menyapu oli
pelumas pada dinding silinder agar kembali ke panci oli. Untuk motor dua
langkah tidak menggunakan ring oli karena panci oli terpisah dengan ruang engkol.
Gambar : Pena piston (Piston Pin)
Pena piston berfungsi menyambung piston dengan batang piston agar dapat
bergerak sesuai fungsinya masing-masing. Oleh sebab itu penyambungan pena
piston ada beberapa tipe, antara lain: tipe Fixed, full floating
dan semi floating
5. Poros engkol (Crank
shaft)
Poros engkol menerima beban dari piston dan batang piston, akibat
tenaga hasil pembakaran. Poros ini berfungsi untuk meneruskan tenaga/putaran ke
roda penerus.
Gambar 39. Poros
engkol (crank shaft)
Oil hole: Untuk
saluran pelumasan
Crank pin: untuk
tempat tumpuan big end batang piston
Crank journal: sebagai
titik tumpu pada blok motor
Counter
balance weight: sebagai bobot penyeimbang putaran
6. Poros nok (Cam
shaft)
Poros nok adalah sebuah poros yang dilengkapi dengan nok-nok
sebagai penggerak mekanik katup. Poros nok sebagai penggerak mekanik katup ada
yang hanya untuk katup buang atau katup
masuk saja, ada pula yang sekaligus menggerakkan katup masuk dan buang.
7. Roda penerus (Fly
wheel)
Roda penerus dipasang pada
out put poros engkol dan
berfungsi sebagai penerus putaran/tenaga dari mesin
ke sistem pemindah tenaga kendaraan
(Power train). Kecual i itu
roda penerus juga untuk
meneruskan putaran dari motor
starter ke poros engkol agar mesin dapat distart.
Gambar : Roda penerus (Fly wheel)
8. Panci oli (Oil
punch)
Panci oli dipasang pada blok motor paling bawah dan berfungsi
sebagai penampung oli motor.
Gambar : Panci oli (Oil punch)
9. Sistem
pendinginan (Cooling System)
Secara umum sistem pendinginan engine bensin dan disel sama.
Sedangkan fungsi utama sistem pendinginan adalah untuk mengontrol suhu kerja
engine. Untuk dapat melaksanakan fungsinya, sistem pendinginan dilengkapi
dengan komponen-komponen berikut:
Radiator: menampung air
pendingin untuk didinginkan.
Slang bawah
radiator: Untuk mengalirkan air ke engine.
Slang atas
radiator: Untuk mengalirkan air panas dari engine.
Thermostaat: Sebagai pengontrol
suhu kerja engine.
Pompa
air/Water pump: untuk mensirkulasikan air.
Tali
kipas/Fan belt: Untuk menggerakkan kipas pendingin.
10. Sistem
Pelumasan (Lubrycating System)
Sebagian besar mekanik engine yang bergerak memerlukan pelumasan,
hal ini dimaksudkan agar komponen-komponen engine tidak cepat aus dan kinerja
engine tetap terjaga. Adapun komponen sistem pelumasan meliputi: Saringan
(strainer), pompa oli, saringan oli (Oil filter), saluran oli (hole).
11. Sistem Bahan
bakar (Fuel System)
Pada prinsipnya sistem
bahan bakar berfungsi menyuplai bahan bakar sesuai kebutuhan engine.
Sistem bahan bakar engine bensin menggunakan karburator
dan sistem bahan bakar engine disel menggunakan pompa injeksi dan nozel. Sistem
bahan bakar engine bensin terdiri dari:
Tangki (Fuel
tank): sebagai penampung bahan bakar
Pompa (Fuel
pump): Menyuplai bahan bakar dari tangki ke Karburator.
Karburator: Untuk
mencampur udara dan bahan bakar.
Saringan : Untuk
menyaring bensin dari kotoran yang ada.
12. Sistem
Pengapian konvensional
Sistem pengapian digunakan pada engine bensin, adapun fungsinya
memberikan api bertegangan tinggi ke dalam ruang bakar untuk pembakaran.
Komponen-komponen sistem pengapian antara lain:
Baterai: sebagai
penyimpan arus listrik.
Kunci kontak (Switch):
Untuk
memutus dan menghubungkan arus listrik dengan sistem.
Koil: Merubah arus
primer menjadi arus skunder bertegangan Tinggi.
Distributor: Mendistribusikan/membagi
arus tegangan tinggi ke busi-busi.
Kondensator: Menyimpan
arus primer saat platina menutup, dan menyalurkan kembali saat platina membuka.
Busi: Meloncatkan
api bertegangan tinggi ke dalam ruang bakar untuk pembakaran.
Gambar 48.
Sistem pengapian engine bensin konvensional
Langganan:
Postingan (Atom)